Tuesday 22 February 2011

Monday 14 February 2011

Udanwatu


Udanwatu is an open-source collaboration project initiated by Adit Bujbunen Al Buse. This project has been on since 2-3 years ago.

Udanwatu are :

Adit Bujbunen Al Buse (Karbala bukan fatamorgana, Sabedarah)
Adythia Utama (Individual Distortion, Depriver)
Danif Pradana (Kalimayat, Khuruksetra, Sabedarah)
Dede (Serigala Jahanam, Ledakan Urbanisasi)
Embun Munggarani (Hairdresser on Fire)
Halim Budiono (Cranial Incisored)
Kanika Lo (Kanika)
Morgue Vanguard (ex-Homicide, Trigger Mortis)
Reza August (Hairdresser on Fire, Zarr)
Rully Sabhara (ZOO)
Uri Putra (Ghaust, GATT, Bertanduk, Sabedarah)

Tidak pernah terbayangkan oleh saya sebelumnya bahwa sebuah kolaborasi jarak jauh bisa menghasilkan bentuk karya seperti ini. Rasanya sedikit mustahil bila mengingat jarak adalah kendala terbesar dalam berkomunikasi. Walaupun begitu, seniman maupun musisi yang terlibat dalam proyek ini justru mampu mengeksekusi proyek ini dengan begitu baik.



Udanwatu - Durjana Saya Sempurna, adalah rilisan pertama di Indonesia yang menampilkan kolaborasi open-source dari berbagai musisi/sound-artist lokal lintas genre dalam menciptakan sebuah karya sonic literature yang konseptual.



Setiap track dalam rilisan ini ditata dengan begitu rapi layaknya sebuah bab pada buku. Kita bisa merasakan sensasi ketegangan sebuah cerita dari prologue, sonic-assault, hingga post-traumatic ambience.



Saya mengumpamakan Udanwatu sebagai sebuah "Secret Society": sekumpulan hidup yang beroperasi dalam kegelapan—dimana setiap masing-masing dari para anggotanya meleburkan diri ke masyarakat umum. Tapi mereka memiliki kehidupan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Mereka adalah seniman/musisi yang berkarya dalam lingkup genrenya masing-masing.



Tapi, di balik semua itu, masing-masing dari anggota "Secret Society" tersebut tergabung dalam sebuah "Brotherhood"—atau mungkin lebih kerennya lagi sebuah "Order". Dan ini layaknya seperti "The Order of Sonic Assassins"—yang mana setiap anggotanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu menciptakan sebuah virus "Sonic Masochist Entertainment" yang akan disebarkan ke masyarakat umum.



Uniknya, setiap anggota dari "Secret Society" ini tidak pernah bertatap muka secara langsung. Semua proses berjalan dari kejauhan—mengingat semua anggotanya tidak pernah melakukan pengerjaannya secara bersamaan.



Dan media internet di sini ibaratnya adalah seekor burung merpati pengantar pesan. Ia mengantarkan sebuah misi yang harus dieksekusi oleh para anggota "Order" yang terlibat. Begitu pengeksekusian telah dilaksanakan, si burung merpati akan kembali mengantar pesan kemenangan tersebut kepada sang "Leader". Namun sang eksekutor tidak pernah bertemu atau bertatap muka langsung dengan sosok "Leader" pengirim tugas eksekusi.



Kurang lebih seperti itulah proses kreatif dari Udanwatu. Sebuah band dengan personil tanpa jasad. Semuanya personilnya bersembunyi di balik kegelapan. Di sini, para personilnya berperang di sonic territory mereka masing-masing berdasarkan komando yang diberikan oleh Aditya Saputra, sebagai "Leader" dan konseptor dari Udanwatu. Satu materi disebarkan keseluruh anggota "Order" untuk kemudian diacak-acak dan diracik sedemikian rupa hingga menghasilkan sebuah virus kehancuran yang sempurna.



Materi yang dikirim oleh Adit seumpama "Letter of Assassination" yang mengharuskan setiap anggota "Order" untuk menaruh noda darah mereka sebagai bukti bahwa mereka telah menjalankan eksekusi tugasnya. Hasil dari eksekusi tersebut adalah sebuah manifestasi kebisingan yang pada akhirnya melebur menjadi satu "entitas" yang tersendiri. Dan "entitas" tersebut adalah track-track yang terepresentasi dalam rilisan ini.



Setiap track memiliki suasana dan atmosfer yang berbeda. Semuanya tereksekusikan dengan begitu konseptual—sesuai dengan tujuan awal dari pengeksekusian ini. Masing-masing personil dari proyek ini mempunyai metode eksekusi mereka masing-masing. Namun hal tersebut bukanlah untuk menunjuk siapa mereka, tapi lebih dari itu, untuk menegaskan kehancuran macam apa yang telah mereka hasilkan pada setiap track yang ada.



Danif Pradana

(sound designer/sound artist/film maker)


Pre-Order the CD-R now! (since the cdr's are only limited to 50 pieces).

Artist : Udanwatu
Album title : Durjana Saya Sempurna
Genre : Sound Art/Eksperimental/Avant-Garde
Label : Sinapang Masin

IDR. 95.000/Package

Contact:

Zelva Wardi - +62856.9207.3535
sindikat9@gmail.com

Sunday 13 February 2011

Behind The Scene It's Me Movie Arie

Women's World, collaborating with a production house is going to release 2 short movies. I got chosen to do the documentation. head on to this site to see the behind the scene teaser i made for one of the movies.

Wednesday 9 February 2011

i just want to say

that deftones were fucking awesome last night.


ps. i didn't take any pictures because i was too excited. i was a concertgoer last night anyway, not some kind of blackberry-capturing-the-concert-with-lo-fi-quality-user person.

Thursday 3 February 2011

Binatang Liar : Shut Their Eyes

Toro Elmar made a music video for Binatang Liar's song "Shut Their Eyes". lol.

Wednesday 2 February 2011

Tuesday 1 February 2011

mystery kitchen

Depriver | Pest Lives - Split

a split between my project "depriver" and "pest lives" is finally released today by drowning netlabel.

Two very upfront Indonesian acts meet on this rare transmission from the Southern Hemisphere. Depriver is a shoegazing black metal band from Jakarta with a heavy sludgy sound. Pest Lives is a debuting but rock solid drone doom act with a personal sound and a fine-tuned sense of time and tension.


liner notes by Danny Kreutzfeldt.

Released January 31st 2011.

Download